cabreraleal1_LUIS ACOSTAAFP via Getty Images_colombiamining Luis Acosta/AFP via Getty Images

Pertambangan yang Bertanggung Jawab Dapat Memajukan Tujuan Lingkungan Hidup Global

BOGOTÁ – Didorong oleh transisi energi ramah lingkungan dan kenaikan harga emas, permintaan mineral kritis dan logam mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tren ini semakin memacu aktivitas pertambangan, sehingga memberikan ancaman serius pada keanekaragaman hayati dan kelompok masyarakat yang rentan, khususnya masyarakat adat. Untuk memitigasi dampak dan mencegah yang terburuk, tindakan global yang terkoordinasi menjadi hal yang semakin mendesak.          

Tentunya, pertambangan mineral dan logam adalah hal yang sangat penting bagi transisi energi dan pertumbuhan ekonomi dunia. Tapi, hal ini juga membahayakan ekosistem yang menopang kehidupan, menyebabkan kerusakan habitat dan fragmentasi, penggundulan hutan, polusi air dan tanah, meracuni satwa liar, kerawanan pangan, dan hilangnya daerah aliran sungai. Masyarakat adat dan setempat juga sering kali menanggung beban terbesar dari krisis ini, yang mengancam penghidupan dan hak mereka akan lingkungan yang bersih dan sehat.  

Pada saat yang sama, studi terkini memperkirakan permintaan mineral kritis, yang sebagian besar didorong oleh semakin cepatnya transisi hijau, akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030 dan empat kali lipat pada tahun 2040. Sementara itu, penurunan suku bunga, ketidakpastian geopolitik, diversifikasi portofolio, dan investasi spekulatif diperkirakan akan mendorong harga emas lebih tinggi lagi.

Dengan konteks ini, Kolombia baru-baru ini menyerukan adanya perjanjian internasional yang mengikat untuk memastikan ketertelusuran, transparansi, dan akuntabilitas di seluruh rantai nilai mineral – mulai dari pertambangan hingga daur ulang – pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) pada tahun depan di Brasil.        

Dikemukakan pada Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) untuk Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB di Kolombia, proposal ini mengikuti rekomendasi Panel Transisi Mineral Energi Kritis Sekretaris Jenderal PBB. Hal ini bertujuan untuk memperkuat uji tuntas, mendorong akuntabilitas perusahaan, dan menciptakan pasar global untuk input energi ramah lingkungan yang penting. Pada intinya, ini adalah sebuah komitmen untuk mendorong ekstraksi mineral dan logam secara bertanggung jawab tanpa mengabaikan tujuan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Untuk mencapai tujuan tersebut, proposal Kolombia juga menyertakan deklarasi sukarela bersama tentang praktik-praktik pertambangan yang bertanggung jawab yang menguraikan serangkaian langkah-langkah nyata, termasuk pembentukan kelompok kerja antarpemerintah dan multi pemangku kepentingan.                  

Tidak mengherankan kalau Kolombia, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, memelopori upaya untuk mendorong praktik-praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Pertambangan emas dan mineral ilegal di Amazon Kolombia dan di sepanjang pantai Pasifik – sering kali dikendalikan oleh kelompok-kelompok kriminal bersenjata – sudah mengontaminasi sumber air dengan merkuri dan membahayakan masyarakat setempat dan masyarakat adat. Eksplorasi logam tanah jarang di wilayah Amazon-Orinoco semakin memperburuk guncangan-guncangan lingkungan dan sosial, dengan para pekerja yang paling rentan di industri ini terpaksa menanggung kondisi berbahaya yang hampir mirip dengan perbudakan.       

Secure your copy of PS Quarterly: The Year Ahead 2025
PS_YA25-Onsite_1333x1000

Secure your copy of PS Quarterly: The Year Ahead 2025

Our annual flagship magazine, PS Quarterly: The Year Ahead 2025, has arrived. To gain digital access to all of the magazine’s content, and receive your print copy, subscribe to PS Digital Plus now.

Subscribe Now

Sejarah konflik bersenjata dan pengungsian internal di Kolombia, serta ancaman kelompok kriminal yang menargetkan masyarakat adat, keturunan Afrika, dan masyarakat setempat, menekankan perlunya pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk ekstraksi mineral. Dengan mempertimbangkan hal ini, deklarasi bersama ini mendorong transisi hijau yang memastikan penghidupan bermartabat bagi semua.    

Pengalaman Afrika memberikan pemahaman berharga tentang cara mencapai ekstraksi sumber daya yang bertanggung jawab. Selama dekade terakhir, berbagai negara Afrika sudah mengadopsi persyaratan uji tuntas dan standar ketertelusuran untuk tantalum, timah, tungsten, dan emas, mengacu pada kerangka seperti Deklarasi Lusaka tahun 2010. Perjanjian penting ini, yang diadopsi oleh negara-negara anggota Konferensi Internasional tentang Wilayah Great Lakes, memperkenalkan beberapa mekanisme akuntabilitas, termasuk sistem sertifikasi regional yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi pertambangan ilegal.

Demikian pula Panduan Uji Tuntas OECD untuk Rantai Pasok Mineral yang Bertanggung Jawab dari Wilayah yang Terdampak Konflik dan Berisiko Tinggi pada tahun 2016 memberikan perusahaan-perusahaan yang mendapatkan bahan baku dari wilayah yang rawan dengan alat-alat praktis untuk mengidentifikasi dan melaporkan pelanggaran hak asasi manusia dan kerusakan lingkungan. Kerangka-kerangka selanjutnya, seperti Panduan Uji Tuntas untuk Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab OECD tahun 2018 dan Panduan untuk Perusahaan Multinasional tentang Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab tahun 2023, mendesak perusahaan-perusahaan untuk mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari aktivitas mereka, mengatasi permasalahan seperti hak buruh, keberlanjutan, dan tata kelola yang etis.              

Sayangnya, penerapan dan penindakan langkah-langkah ini sebagian besar masih terbatas pada wilayah-wilayah tertentu. Dengan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian lintas batas, para pengambil kebijakan bisa mengembangkan mekanisme akuntabilitas yang kuat yang mencakup seluruh siklus hidup logam dan mineral, mulai dari ekstraksi dan perdagangan hingga daur ulang dan pembuangan.    

Kerja sama multilateral sangat penting untuk mendorong transformasi ini. Inisiatif Kolombia, diharapkan, akan menandai munculnya paradigma baru yang mendorong aksi iklim global dan membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan.                        

https://prosyn.org/Gyf52K7id