MUNICH – Kita memasuki era transformasi baru dalam dunia kedokteran, seiring dengan adanya kombinasi antara teknik penelitian tradisional dengan kekuatan komputasi yang besar serta banyaknya data baru. Baru-baru ini, Google mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengungguli ahli radiologi manusia dalam mendeteksi kanker payudara. Dan ini hanya contoh terbaru bagaimana pembelajaran mesin dan big data memimpin dalam diagnosis, pengobatan dan penemuan medis baru. Namun, untuk mewujudkan potensi AI yang sangat besar, kita harus mengembangkan pendekatan pragmatis dan dalam skala global yang disetujui mengenai tata kelola pengumpulan dan penggunaan “data sebenarnya.”
MUNICH – Kita memasuki era transformasi baru dalam dunia kedokteran, seiring dengan adanya kombinasi antara teknik penelitian tradisional dengan kekuatan komputasi yang besar serta banyaknya data baru. Baru-baru ini, Google mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengungguli ahli radiologi manusia dalam mendeteksi kanker payudara. Dan ini hanya contoh terbaru bagaimana pembelajaran mesin dan big data memimpin dalam diagnosis, pengobatan dan penemuan medis baru. Namun, untuk mewujudkan potensi AI yang sangat besar, kita harus mengembangkan pendekatan pragmatis dan dalam skala global yang disetujui mengenai tata kelola pengumpulan dan penggunaan “data sebenarnya.”