LONDON – Pada tahap awal pandemi COVID-19 ini, negara-negara dan respons mereka terhadap COVID-19 umumnya dikelompokkan berdasarkan sistem politiknya, dengan banyak pihak menghubungkan kesuksesan Tiongkok dalam mengendalikan virus ini dengan sistem politiknya yang otoriter. Namun pada akhir tahun 2020, jelas bahwa perbedaan respons ini bukan berdasarkan sistem politik melainkan geografi. Tidak masalah apakah sebuah negara demokratis atau otoriter, sebuah pulau atau kontinental, penganut Konghucu atau Budha, komunitarian atau individualistis, negara-negara di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Australasia menghadapi COVID-19 dengan lebih baik dibandingkan negara-negara di Eropa atau Amerika Utara.
LONDON – Pada tahap awal pandemi COVID-19 ini, negara-negara dan respons mereka terhadap COVID-19 umumnya dikelompokkan berdasarkan sistem politiknya, dengan banyak pihak menghubungkan kesuksesan Tiongkok dalam mengendalikan virus ini dengan sistem politiknya yang otoriter. Namun pada akhir tahun 2020, jelas bahwa perbedaan respons ini bukan berdasarkan sistem politik melainkan geografi. Tidak masalah apakah sebuah negara demokratis atau otoriter, sebuah pulau atau kontinental, penganut Konghucu atau Budha, komunitarian atau individualistis, negara-negara di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Australasia menghadapi COVID-19 dengan lebih baik dibandingkan negara-negara di Eropa atau Amerika Utara.